Multiplayer telah diterima sebagai bagian dalam satuan pendidikan. Bawa dan Brockport (2021) menjelaskan bagaimana administrator dan pimpinan fakultas memiliki peran penting dalam integrasi teknologi di pendidikan tinggi. Sebagaimana diketahui bahwa perkembangan literasi terhadap multiplayer sangat pesat dan dianggap hal yang tidak ada kaitannya dengan dunia pendidikan. Hal ini yang menyebabkan ketersediaan informasi mengenai multiplayer yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan merupakan pengalaman dan persepsi masing-masing pemimpin sebagai pengambil keputusan. Keterserapan teknologi adaptif multiplayer dalam dalam pendidikan sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Industri 5.0 menandai sebauh kolaborasi antara mesin sebagai perantara pertemuan manusia. Industri multiplayer telah menjadi massively multiplayer online (Raith dkk., 2021), Pada teknologi adaptif multiplayer memberikan dukungan sejumlah besar pebelajar yang bermain secara bersamaan. Komponen kolaborasi online adalah alasan utama popularitas peningkatan multiplayer. Tantangan kita adalah integrasi teknologi di ruang kelas dalam menghadapi reformasi kurikulum.