Mengenal dunia avatar
Teknologi adaptif humanistik ditandai dengan kegiatan kolaboratif dalam multiplayer secara online. Cox (2000) menjelaskan multiplayer merupakan teknologi yang dapat diterima oleh masyarakat yang dikhususkan para pengguna game komputer online. Multiplayer secara ekonomis memiliki pengaruh terhadap pilihan teknologi kolaborasi kekinian. Beberapa teknologi online melayani jenis permainan ‘massively-multiplayer’ dan ‘persistent world’. Sehingga pada tahun 2000’an telah dikenal sebagai tahun layanan kolaborasi game atau orang yang ingin menunjukkan kehebatan dalam memainkan game.
Teknlogi adaptif multiplayer telah diterima dalam dunia pendidikan. Paraskeva dkk (2010) menjelaskan adanya perubahan terhadap penerimaan diksi multiplayer dalam bidang pendidikan. Pada tahun 2010 muncul berbagai pengembangan game online multiplayer dalam dunia pendidikan berdasarkan teori aktivitas pembelajaran kolaboratif. Sehingga mulcul berbagai alternatif pembelajaran kolaboratif berbasis game sehingga menguatkan tren game multiplayer (Lisk dkk., 2012; Voulgari dkk., 2014; Zheng dkk., 2015), Sehingga pada tahun 2010 merupakan awal game online memasuki dunia pebelajar. Perkemabngan berikutnya multiplayer mulaidikembangkan berdasarkan perbedaan gender, identifikasi dengan karakter, dan beberapa faktor psikososial yang dapat memengaruhi pembelajaran – seperti prestasi akademik, harga diri, dan efikasi diri komputer.
Untuk lebih lengkapnya Kami memiliki panduan untuk rekan-rekan, silahkan klik di sini