Bab 6 : Iklim Organisasi dan Profesionalisme Guru: Mengidentifikasi Dimensi Lingkungan Kerja Guru, Sharon Conley, Universitas California, Santa Barbara dan Donna E.Muncey, St. Mary’s College of Maryland.

Conley dan Muncy membahas masalah persepsi guru dalam konteks yang berbeda dari masalah kedekatan ruang kelas — keseluruhan konteks lingkungan kerja mengajar, yang meliputi ruang kelas, tetapi juga area lain yang berdampak pada kehidupan kerja guru. Mereka mengeksplorasi masalah “guru sebagai profesional” dan mengidentifikasi variabel-variabel di lingkungan kerja yang dapat meningkatkan atau mengurangi status profesional mereka. Mereka menyimpulkan dengan memberikan ilustrasi, profil studi kasus kuantitatif satu sekolah. Studi ini didasarkan pada variabel lingkungan kerja yang telah mereka identifikasi sebagai “dimensi yang menonjol” dari lingkungan kerja sekolah. Bersamaan dengan studi kasus ini, mereka juga menyediakan data dari empat sekolah lain di kabupaten yang sama untuk melengkapi pilihan analitik.

Penugasan Analisis
1. Baca terjemahan buku bab 6 pada laman:
https://drive.google.com/file/d/1dOzQVYhHbUgt6IxQI0Zvhk0vLP3ZJZq7/view?usp=sharing
2. Buatlah Ringkasan buku tersebut minimal 100 kata maksimal 300 kata dengan bahasa anda sendiri dan masukkan pada form dibawah ini

Bab 7 : Persepsi Orangtua dan Anggota Masyarakat sebagai Ukuran Iklim Sekolah, Carla J.Stevens dan Kathryn S.Sanchez, Distrik Sekolah Independen Houston.

Bab ini beralih ke perspektif dan persepsi orang tua dan masyarakat tentang iklim sekolah sebagai masalah penting dalam mengeksplorasi pencapaian hasil sekolah. Studi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Distrik Sekolah Independen Houston (HISD) untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas sekolah umum HISD. Hasil survei akan digunakan untuk perencanaan dasar dan keputusan operasional untuk meningkatkan iklim sekolah. Survei ini dikembangkan oleh HISD dan dikelola untuk siswa, orang tua, dan anggota masyarakat dan bisnis dalam ISD Houston.

Survei ini didasarkan pada dimensi yang dipertimbangkan untuk meningkatkan pengalaman sekolah siswa — misalnya, prestasi siswa; proses pengambilan keputusan; keterlibatan orang tua dalam program pendidikan; lingkungan sekolah yang aman dan sekolah sebagai anggota masyarakat. Kerangka kerja konseptual diambil dari ulasan penelitian sekolah yang efektif, khususnya penelitian tentang iklim sekolah. Hasil dari survei orang tua dan masyarakat dilakukan selama 1991-92; 1992–93; 1993-94 tahun sekolah dilaporkan dan dibahas dalam bab mereka.

Penugasan Analisis
1. Baca terjemahan buku bab 7 pada laman:
https://drive.google.com/file/d/1V5ioFO_7L3BvQgfHl4qODzhWD5AZOurg/view?usp=sharing
2. Buatlah Instrumen lingkungan belajar berdasarkan form berikut:
https://forms.gle/1nLVjGN6txm7JSD19

Bab 8 : Ruang Guru dan Perannya dalam Meningkatkan Lingkungan Belajar di Sekolah, Miriam Ben-Peretz, Shifra Schonmann dan Haggai Kupermintz, Israel.

Bab ini mengeksplorasi apa yang penulis sebut “terrritory uncharted” – the Teachers ‘Lounge. Para penulis mempertanyakan tempatnya sebagai bagian dari lingkungan tempat kerja bagi para guru, dan apakah itu merupakan bagian dari sekolah atau, sekadar, tempat transisi untuk minum kopi di antara kelas? Jika bagian dari lingkungan tempat kerja — apakah itu memengaruhi iklim sekolah dan pada gilirannya memengaruhi hasil belajar siswa? Apakah memiliki iklimnya sendiri? Penulis merinci proyek penelitian yang dilakukan di 19 sekolah di Israel. Mereka mengembangkan dan mengelola kuesioner dua bagian (berdasarkan dimensi sosial, politik, dan pekerjaan) —yang memasukkan persepsi guru tentang iklim di ruang guru dan pemahaman mereka tentang pengaruh ruang duduk pada kehidupan sekolah. Sebanyak 409 guru sekolah dasar (95 persen perempuan) merespons. Dari responden, 84 persen guru dari sekolah kota rata-rata memiliki pengalaman mengajar 12 tahun. Rata-rata mereka melaporkan lima hari kerja seminggu dan mengunjungi ruang tunggu lebih dari dua kali sehari. Untuk mengukur hubungan antara iklim ruang guru dan prestasi siswa, data tentang prestasi akademik siswa dalam dua tes standar, satu dalam matematika dan satu dalam pemahaman membaca dikumpulkan untuk 19 sekolah dalam penelitian ini. Para penulis menyimpulkan bahwa sementara mereka tidak dapat menawarkan interpretasi kausal yang konklusif untuk temuan mereka, mereka menduga bahwa hubungan antara persepsi guru tentang ruang tunggu dan prestasi siswa adalah timbal balik. Persepsi positif memfasilitasi profesionalisme dan mengarah pada pencapaian tinggi dan, pada gilirannya, memperkuat fungsi sosial lounge.

Penugasan Analisis
1. Baca terjemahan buku bab 8 pada laman:
https://drive.google.com/file/d/1zQ_3L5HL28y15lt3U6wgqxInSnLlVQc_/view?usp=sharing
2. Buatlah Ringkasan buku tersebut minimal 100 kata maksimal 300 kata dengan bahasa anda sendiri dan masukkan pada form dibawah ini

Bab 9 : Dampak Perubahan Gaya Fasilitator Kepala Sekolah terhadap Budaya Sekolah dan Ruang Kelas, Gene E.Hall, Universitas Northern Colorado, Greeley dan Archie A.George, University of Idaho.

Bab ini menyajikan kerangka kerja konseptual untuk mengeksplorasi dan menganalisis kepemimpinan kepala sekolah — khususnya sebagai fasilitator perubahan. Para penulis berpendapat bahwa para pemimpin membuat perbedaan terlepas dari apa yang mereka lakukan atau tidak lakukan dalam menetapkan iklim di sekolah. Persepsi guru dan interpretasi kegiatan kepala sekolah mengarah pada pembangunan budaya sekolah dan, sampai batas tertentu, budaya kelas. Mereka meninjau konsep “pemimpin”, “kepemimpinan” dan “mengubah gaya fasilitator” dalam literatur. Konsep “perubahan gaya fasilitator” diperiksa secara rinci dan implikasi praxisnya dibahas. Hal ini mengarahkan mereka pada pengembangan instrumen “Ubah Kuesioner Gaya Fasilitator” berdasarkan dimensi gaya fasilitator yang diidentifikasi. Kerangka konseptual, skala yang digunakan, dan penerapan praktisnya dijelaskan dalam bab ini. Mereka menyimpulkan dengan menegaskan kembali kekuatan peran kepala sekolah dalam mempengaruhi arah penerapan inovasi oleh guru, dan menekankan kehati-hatian yang diperlukan dalam penggunaan kuesioner. Proses ini adalah proses orang, oleh karena itu rasa hormat, tanggung jawab dan kerahasiaan sangat penting dalam administrasi dan interpretasi survei tersebut.

1. Baca terjemahan buku bab 9 pada laman:
https://drive.google.com/file/d/1d6U6hl_4eaRN34Gl1h2JKtKGNyQtqlsy/view?usp=sharing
2. Buatlah Instrumen lingkungan belajar berdasarkan form berikut:
https://forms.gle/HJvsgEgEeNBFCzzv8

Bab 10 : Phoenix Bangkit Dari Abunya … Benarkah? Sam Stringfield, Universitas Johns Hopkins.

Sam Stringfield menggambarkan situasi perubahan yang melibatkan administrator dan guru yang berusaha mengubah hasil siswa menjadi lebih baik. Catatannya tentang upaya tujuh tahun sekolah dalam kota untuk merevitalisasi dirinya melibatkan kepala sekolah sebagai pemimpin, mengarahkan dan memengaruhi arah perubahan instruksional — yang mengarah pada keputusan untuk menggunakan program pengajaran sekolah swasta dengan kredensial yang terbukti. Dia menggambarkan sifat dari proses kolaborasi antara kedua sekolah — yang satu pribadi dan yang sukses dan yang lainnya berusaha meniru kesuksesan itu. Alasan keberhasilan awal dalam kolaborasi dijelaskan dengan memeriksa peran berbagai peserta. Kemudian muncul tanda DAS — penopang kesuksesan. Stringfield menyimpulkan dengan mendiskusikan mengapa “kesuksesan” itu tidak dipertahankan. Namun,

Bab 11 : Tiga Cara Kreatif untuk Mengukur Iklim Sekolah dan Langkah Berikutnya , H.Jerome Freiberg, University of Houston.

Umpan balik tentang kesehatan individu dan organisasi dari komunitas pembelajaran sekolah adalah komponen yang diperlukan untuk reformasi sekolah dan upaya peningkatan. Kualitas pengajaran dan pembelajaran merupakan cerminan dari banyak faktor kompleks tetapi tanpa sumber umpan balik yang terus-menerus dan beragam, upaya peningkatan dikikis oleh kurangnya sejarah pencapaian dan rasa arah. Dalam praktiknya, beberapa ukuran iklim menyadap siswa sebagai sumber umpan balik. Namun, pada kelas tiga, sebagian besar siswa dapat memberi tahu Anda apakah mereka suka atau benci sekolah, guru mana yang peduli dan apakah mereka sedang belajar. Sebagian besar siswa kelas tiga telah menghabiskan lebih dari 5.000 jam di ruang kelas (pra-k hingga kelas 3). Mereka mewakili dasar kritis untuk mengukur kesehatan sekolah dan dampak dari upaya reformasi sekolah, selain suara-suara tradisional lainnya di sekolah (guru, dan administrator). Kekhawatiran transisi iklim siswa dari siswa sekolah dasar (kelas 5 atau 6) yang pindah ke sekolah menengah, dan siswa sekolah menengah (kelas 8) yang pindah ke sekolah menengah, berdasarkan wawancara dan hasil survei, dianalisis dan diberikan kepada personel sekolah untuk membuat rencana untuk merespons untuk kebutuhan peserta didik. Bab dan buku ditutup dengan10 Variabel untuk Perubahan . Menyertai setiap variabel adalah indikator yang membantu menentukan variabel. Variabel dan indikator untuk perubahan dirancang untuk memandu pembaca dalam merencanakan penggunaan ukuran iklim yang disajikan dalam buku ini.

1. Baca terjemahan buku bab 10 dan 11 pada laman:
https://drive.google.com/file/d/1ZZyYp-cjV4-MreePInnp8Ytr7cEwtFA_/view?usp=sharing
2. Buatlah Instrumen lingkungan belajar berdasarkan form berikut:
https://forms.gle/nMUXxYn9BzAGj6ww7

Presensi Kelas C pertemuan 5

Presensi Kelas A pertemuan 5

Presensi Kelas B pertemuan 5