Jika seandainya peristiwa dunia bagaikan memutar film, maka saya akan putar ulang dan saya potong adegan kebencian menjadi adegan kerinduan.
Author: Henry Praherdhiono
MENGGELAR TIKAR (untuk) MENATAP LANGIT
Kisah ini saya mulai dari seorang ibu yang duduk sambil menyulam dan seorang anak duduk dibawah sambil melihat ibunya menyulam
ME-REMOTE MAHASISWA, BAGAIMANA ? (dalam perspektif aktivitas belajar dan pembelajaran)
Henry Praherdhiono henry.praherdhiono.fip@um.ac.id Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang Abstrak. Aktivitas belajar dan pembelajaran online tidak selalu berbasis tugas. Mahasiswa perlu
LINGKUNGAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN DENGAN PENGAYAAN AKTIVITAS MANDIRI (Perspektif Andragogi dan Heutagogi)
Henry Praherdhiono Henry.praherdhiono.fip@um.ac.id Teknologi Pendidikan Abstrak Andragogi dan heutagogi merupakan perkembangan keilmuan desain pembelajaran. Perguruan tinggi merupakan agen desain pembelajaran
MENGGUGAT RANCANGAN LORONG SEKOLAH MINIMALIS
Henry Praherdhiono henry.praherdhiono.fip@um.ac.id Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang Selayang Pandang Analisis Saya melihat beberapa gedung sekolah diberbagai daerah tumbuh dan
MEMFASILITASI BELAJAR DALAM KONDISI NORMAL BARU
Institusi pendidikan memerlukan upaya untuk mengkonstruksi pembelajaran dengan berbagai pendekatan sistem. Kecerdasan humanistik merupakan kunci utama pembelajaran yang memungkinkan seseorang
IKHLAS DARING MENCEGAH DARTING
Kemanapun langkah ini sampai, pembicaraanpun mengarah pada musibah massal yang kita alami bersama. Ketidakpercayaan, keniscayaan, kebencian, makian dan lain sebagainya
PENDEMI COVID-19 DARI PERSPEKTIF DUNIA LAIN
Sebagai makhluk religius, memandang pandemi merupakan keinginan Allah SWT untuk mengangkat derajat umatnya. Tuhan telah memberikan petunjuk, bahwa adanya kesulitan-kesulitan,
Bagaimana Pandangan Teknologi Pendidikan dari Sahabat TEP
Teknologi Pendidikan dengan segala pernak-perniknya membangun kondisi yang khas pada era belajar. Jika membicarakan belajar dan pembelajaran, masih “terngiang” ketika